Pupuk Kelapa Sawit|Pupuk Sawit Kami Terdepan|Pupuk Sawit Terbukti|Pupuk Sawit Dahsyat|Pupuk Sawit Indonesia|Pupuk Kelapa|Pupuk Sawit

Panen Sawit Mengecewakan ? Lahan Anda Tidak Produktif ? Kami Solusinya !!

"Pupuk Kami Akan Mengatasinya, Bahkan Mampu Membantu Panen Sawit LUAR BIASA,Menjadikan Anda Petani Sawit SUKSES Dengan MUDAH & TIDAK LAMA"


Kesaksian NYATA Susanto
Di Parenggean, Kab Kotawaringin Timur, Sampit, Kalteng

Pak Susanto mendapatkan panen kelapa sawitnya meningkat hampir 2 KALI LIPAT dari tahun sebelumnya. Panen kali ini mencapai 7,8 ton, untuk 544 tanaman pada umur 6-8 tahun di lahan seluas 4 hektar. Biasanya, Pak Susanto harus pasrah dengen hanya memanen maksimal 4 ton. 3,8 ton lebih banyak dari biasanya!

Saya sudah coba pakai dengan bermacam-macam pupuk,tapi hasilnya tetap tidak berubah.Setelah saya pakai Produk dari NASA ternyata hasilnya sangat memuaskan.Tidak ada yang sebagus produk NASA.”Demikian Pak Susanto membeberkan rahasianya.

Pak Susanto menggunakan produk NASA untuk tanaman kelapa sawitnya. Produk yang dipakai adalah:


  • POWER NUTRITION
  • POP SUPERNASA
  • POC NASA
  • HORMONIK

  • Per 1 hektar lahan, Pak Susanto menghabiskan 10 POWER NUTRITION, 5 POP SUPERNASA, 10 POC NASA dan 10 HORMONIK diberikan 3 -4 bulan sekali.Produk NASA ditabur dan disiramkan ( jika ketersediaan air mencukupi ).

    Secara ekonomis,penambahan keuntungan Pak Susanto sebesar 45,6 Ton X Rp 1.150 ( harga kelapa sawit saat itu –red- /pengepul ) = Rp 52.440.000.Sementara untuk Produk NASA hanya menghabiskan biaya Rp 8.780.000.
    Total

    TAMBAHAN KEUNTUNGAN

    Pak Susanto adalah :

    Rp 52.440.000 – Rp 8.780.000 = Rp 43.660.000



    Data di lapangan pak Susanto melihat ,ada beberapa perubahan drastis setelah menggunakan Produk NASA, peningkatan bera per janjang, biasanya 20-23 kg menjadi 31-34 kg, Kualitas dagiung buah lebih tebal, buah madu tidak pernah berhenti dan muncul terus menerus, lebih mengkilat, rendemen meningkat,bahkan di musim track pun, Pak Susanto tetap dapat panen lumayan. Biasanya hanya 12 -14 kuintal per 4 hektar, ternyata setelah pakai Produk NASA masih bisa panen 2,4 – 2,8 ton. Luar Biasa

    Selain itu,daun jauh lebih hijau dan segar,pelepah lebih lunak,sehingga pekerjaan memanen jadi lebih cepat,dan yang membuat kagum adalah tanah berangsur-angsur menjadi lebih gembur dan banyak cacing tanahnya,satu hal yang jarang ditemui di kebun kelapa sawit. NASA memang Oke!



    AHMAD FAUZI NASUTION
    Karongan Jogotirto Berbah Sleman Yogyakarta
    +6285643272787(SMS OK)
    Kami Agen N-296269 PT.Natural Nusantara
    ----|Telah Melayani Ratusan Pelanggan Di Indonesia| ----

    MEMPERKENALKAN:


    P.Jawa
    Rp.31.000

    Wilayah I
    Rp.31.500

    Wilayah II
    Rp.33.500

    Wilayah III
    Rp.36.000

    Wilayah IV
    Rp.41.500

    P.Jawa
    Rp.50.000

    Wilayah I
    Rp.52.500

    Wilayah II
    Rp.53.500

    Wilayah III
    Rp.55.000

    Wilayah IV
    Rp.58.500

    P.Jawa
    Rp.26.000

    Wilayah I
    Rp.26.500

    Wilayah II
    Rp.27.500

    Wilayah III
    Rp.29.500

    Wilayah IV
    Rp.34.000

    P.Jawa
    Rp.39.000

    Wilayah I
    Rp.41.000

    Wilayah II
    Rp.42.500

    Wilayah III
    Rp.44.000

    Wilayah IV
    Rp.47.000

    Penggunaan Untuk Per Hektar Lahan

  • POWER NUTRITION = 10 Botol
  • POP SUPERNASA = 5 Botol
  • POC NASA = 10 Botol
  • HORMONIK = 10 Botol
  • Daftar Wilayah
    WILAYAH I

    UJUNG PANDANG
    LAMPUNG
    PALANGKARAYA
    BALI
    BANJARMASIN
    BALIKPAPAN
    BENGKULU
    PALEMBANG
    NTB
    WILAYAH II

    KENDARI
    PONTIANAK
    SAMARINDA
    PEKANBARU
    JAMBI
    PADANG
    NTT
    MEDAN
    WILAYAH III

    PALU
    TOLI TOLI
    AMBON
    BANDA ACEH
    KUTAI BARAT
    MANADO
    BERAU
    WILAYAH IV

    JAYA PURA
    MANOKWARI
    SORONG
    MERAUKE
    PANGKAL PINANG
    TANJUNG PINANG

    Cara Bertani Sawit Dengan Pupuk Kami Klik Di Sini



    I.SYARAT PERTUMBUHAN
    2.1. Iklim
    Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
    2.2. Media Tanam
    Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

    II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
    3.1. Pembibitan
    3.1.1. Penyemaian

    Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
    Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

    3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
    Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
    Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

    Pupuk Makro
    > 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
    > 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
    > 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
    > POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).


    Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

    3.2. Teknik Penanaman
    3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
    Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

    3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
    Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

    3.2.3. Cara Penanaman
    Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

    3.3. Pemeliharaan Tanaman
    3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
    Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

    3.3.2. Penyiangan
    Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

    3.3.3. Pemupukan
    Anjuran pemupukan sebagai berikut :

    Pupuk Makro

    Urea
    1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
    2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

    225 kg/ha
    1000 kg/ha

    TSP
    1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
    2. Bulan ke 48 & 60

    115 kg/ha
    750 kg/ha

    MOP/KCl
    1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
    2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

    200 kg/ha
    1200 kg/ha

    Kieserite
    1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
    2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

    75 kg/ha
    600 kg/ha

    Borax
    1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
    2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

    20 kg/ha
    40 kg/ha


    NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).

    POC NASA
    a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :

    0-36 bln

    2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali

    >36 bln

    3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali


    b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
    Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
    Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
    Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

    3.3.4. Pemangkasan Daun
    Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
    a. Pemangkasan pasir
    Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
    b. Pemangkasan produksi
    Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
    c. Pemangkasan pemeliharaan
    Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

    3.3.5. Kastrasi Bunga
    Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

    3.3.6. Penyerbukan Buatan
    Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
    a. Penyerbukan oleh manusia
    Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

    Cara penyerbukan:
    1. Bak seludang bunga.
    2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
    b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
    Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

    3.4. Hama dan Penyakit
    3.4.1. Hama
    a. Hama Tungau
    Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

    b. Ulat Setora
    Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

    3.4.2. Penyakit
    a. Root Blast
    Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

    b. Garis Kuning
    Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

    c. Dry Basal Rot
    Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
    Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

    3.5. Panen
    3.5.1. Umur Panen
    Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
    Informasi Bisnis Untuk Anda

    Anda Serius Bisnis Agro ?

    Masukkan nama & email Anda di sini dan dapatkan Informasi Lanjutan tentang bisni kami, DAHSYAT!
    Nama Panggilan:
    Email:
    Tidak ada postingan.
    Tidak ada postingan.
    Home - About - Order - Testimonial
    Copyright © 2010 Pupuk Sawit All Rights Reserved.